Postingan

Pernah merasa tidak berharga?

menggelitik, itu kesan pertama ketika membaca pertanyaan yang muncul pada screening kejiwaan yang dibagikan oleh group whatsapp kantor. ada satu pertanyaan, "apakah kamu merasa tidak berharga?" - aku jawab "iya". entah kenapa langsung memilih opsi itu. tapi agaknya itu tak lepas dari apa yang terjadi akhir-akhir ini padaku. isu pindah IKN dan anak-anak yang sedang butuh perhatian lebih, sementara panggilan dinas ke luar kota selalu datang menghampiri.  aku merasa tidak berharga, merasa ditinggalkan dan tidak didengar. ada kalanya aku merasa tidak dihargai. apakah aku salah? entah, tapi setelah mengutarakan ke suami apa yang aku rasakan, dia menerima perasaan itu dan menyandingkan dengan apa yang pernah dia alami juga. dia jamin bahwa itu hanya sementara, karena terlalu banyak hal yang dipikirkan akhir-akhir ini. semoga.

Hakim Agung Jalur Non-Karier: Sebuah Kelaziman yang diperlukan

Dini Wahyuni Staf Biro Rekrutmen, Advokasi dan Peningkatan Kapasitas Hakim Komisi Yudisial RI Perdebatan mengenai proses rekrutmen calon hakim agung dari jalur karier dan non karier antara Mahkamah Agung (MA) – Komisi Yudisal (KY) memuncak setelah MA mengirimkan “surat cinta” ke KY perihal permintaan pengisian kekosongan jabatan hakim agung di Mahkamah Agung, yaitu 3 dari kamar perdata, 2 dari kamar militer, 1 dari kamar pidana, 1 dari kamar agama, 1 dari kamar TUN khusus pajak. Namun yang ada “permintaan khusus” dari surat tertanggal 20 Juli 2018 tersebut bahwa MA meminta agar 7 dari 8 hakim agung direkrut dari hakim karier (hanya hakim TUN khusus Pajak yang berasal dari hakim karier/umum). Dalam surat tersebut MA mencantumkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 53/PUU-XIV/2016 sebagai rujukan permintaan. Putusan a quo menguji pasal 6B ayat (2), Pasal 7 huruf a butir 4 dan butir 6 serta Pasal 7 huruf b butir 1 angka 4, butir 2 dan butir 3 Undang-Undang Nomor 3 T

Penerbangan Pertama Fatih

Kemaren banyak yang nanya, gimana pengalaman bawa bayi naik pesawat? Apa tipsnya biar ga rewel? 2 minggu sebelum berangkat, saya tiap hari googling dan nanya2 sama temen yang pernah bawa bayi naik pesawat juga. Jadilah dapat saya simpulkan sebagai berikut: 1. Pakein baju yang nyaman buat bayi. Kalau saya pakein celana panjang, baju panjang, dan kaos kaki (selimut opsional aja, karena ada bayi yang ga suka diselimutin) 2. Bikin capek bayi sebelum berangkat, ajak dia main dan bawa keliling2 ruang tunggu.  3. Masuk paling akhir (ga usah ikut ngantri pas boarding, selain capek, juga untuk meminimalisir nunggu lama di dalam pesawat) Kalau fatih ga betah duduk diem lama. Dia senengnya jalan2. Haha. 4. Pakein earplug bayi dan ditambah pake plester putih biar ga copot. Earplug ini fungsinya untuk meminimalisir kebisingan ya, jadi bukan ngilangin rasa sakit karna perbedaan tekanan udara. Nanti dijelasin di no.5 5. Nenenin saat take off dan landing, nah inii.. inilah yang berpe

MPASI Fatih

Weekend ini lagi semangat-semangatnya nyiapin MPASI Fatih. Kamis kemaren fatih baru selesai vaksin DPT3 sama DSA favoritnya bunda fatih. Cerita soal mpasi, saya jelasin ke dokter kalau fatih skrg sedang makan menu tunggal. Udah hampir seminggu. Trus dokternya tanya, respon fatih gimana? Mau ga? Alhamdulillah mau banget, dia selalu lahap makan apa aja. Trus dokternya diem, ngambil catatan, dan mulailah dokter ngasi penjelasan yang bikin saya kaget. Dokter bilang menu tunggal tidak lagi diajurkan, saya dianjurkan untuk langsung bikin bubur susu buat Fatih, bahkan dokter juga menganjurkan beli aja bubur bayi kemasan yang banyak dijual di pasaran. Saya tanya, apa itu ga ada pengawetnya? Trus gimana dengan gula garam yang ada di produk tersebut? Dokter bilang, proses pembuatan bubur bayi kemasan harus mengikuti standar WHO sehingga pilihlah yang sudah ada ijin BPOM, produknya pun tidak awet lama, karena pengawet, gula dan garam yang digunakan pun aman untuk bayi. dokter juga menjela

Muhammad Syarif Alfatih-17 Agustus 2017

Di setiap doa, saya selalu menyelipkan permintaan kepada Tuhan, agar ketika hari lahiran tiba, saya diijinkan untuk melahirkan di malam hari, karena saya pasti akan panik kalau melahirkan di siang atau sore, terjebak di tengah kemacetan Jakarta dengan kondisi mules pasti sungguh tidak enak (korban sinetron). Seminggu menjelang melahirkan, hasil lab saya menunjukkan bahwa HB saya rendah, sehingga saya dianjurkan dokter untuk infus zat besi 3x dalam kurun waktu seminggu (2 hari sekali). Ketika itu saya masih 35 minggu. Jadilah saya melakukan infus venofer selama 3x. kegalauan memuncak ketika di usia kandungan 38 minggu, dokter kandungan saya cuti, jadilah selama infus dan ngecek hasil lab kembali, saya sempat ganti dokter 2x, tapi masih di YPK Mandiri. Ketika saya dan suami cek ke dokter winur, bayi masih floating katanya, belum pas neken di panggul. Trus dijelaskan kalau mengalami salah satu dari tanda-tanda berikut, langsung ke RS. Tanda-tandanya, keluar cairan atau darah di jal

kruk

Jakarta, 30 Maret 2016 Semalam alam bawah sadar saya kembali mengingatkan akan sosoknya, dada rasanya sesak. Entah dimana tempatnya, tapi saya dan dia bertemu di tempat yang indah, banyak sungai dan orang-orang yang bergembira. Kami berpelukan lama, sangat lama. Seolah tahu bahwa kami takkan bersatu kembali karena alasan yang kami juga tahu mengapa. Tak ada yang bisa menentukan mimpi apa yang kita inginkan pada setiap malam, bukan? 

Mengurus Visa Korea Selatan

Gambar
Korea selatan merupakan negara yang sangat ingin saya kunjungi dari saya masih kuliah (sekitar 6 tahun yang lalu). Namun, impian itu tertunda karena kondisi keuangan saya yang seluruhnya masih ditanggung orangtua. Keinginan itu semakin kuat, bahkan sempat terucap bahwa saya ingin ke korea sebelum saya menikah (ntah apalah hubungannya). saya percaya, ucapan itu bagian dari doa, karena saya belum ke korea, rencana menikah saya pun tidak mulus (hipotesis sendiri, haha). Singkat cerita, desember 2015 lalu saya nekat beli tiket Promo AA Jkt-Seoul untuk keberangkatan April 2016, dengan melalui beberapa tahapan drama kehidupan karena bingung mau ngajakin siapa dan dari sekian banyak yang diajakin juga ga tertarik ke Korea. akhirnya.. Alhamdulillahnya…. Febby (ceby) Mellisa menyanggupi buat nemenin saya yang galau pengen ke Korea. Makasih eby,, :* Akhirnya kesibukan persiapan untuk apply visa pun kami lakukan, mulai dari “mempercantik” rekening tabungan, foto buat visa, booking